Minggu, 26 Februari 2012

donor darah meningkatkan kesehatan

Donor darah dapat menjaga kesehatan sistem peredaran darah dalam tubuh dengan mengurangi penumpukkan zat besi, namun efek tersebut mungkin tidak berlaku pada mereka yang berusia lanjut.

Hal tersebut diungkapkan minggu lalu berdasarkan suatu penelitian yang dilakukan di White River Junction, Vermont oleh para peneliti dari Veteran Affairs Medical Center dan Dartmouth Medical School. Pada penelitian yang berlangsung selama 6 tahun tersebut para peneliti memeriksa 1.277 wanita dan laki-laki berusia antara 43 sampai 87 tahun yang mengalami penyakit arteri perifer, suatu penyakit yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tungkai akibat menyempitnya pembuluh darah arteri.

Kemudian dalam rentang waktu enam bulan, secara acak dilakukan pengambilan darah pada beberapa partisipan untuk memicu penurunan kadar zat besi, sedangkan pada sekelompok partisipan lainnya tidak dilakukan. Secara keseluruhan tidak ditemukan perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok tersebut dalam hal kematian, serangan jantung, atau penyakit lain.

Namun, ketika dilakukan analisa terhadap hasil pada pasien yang lebih muda saja, yaitu yang berusia 43 sampai 6` tahun, tim peneliti menemukan bahwa lebih sedikit serangan jantung non fatal, stroke, dan kematian yang terjadi pada kelompok yang menjalani reduksi zat besi.

Dr. Leo Zacharski yang menulis penelitian tersebut mengatakan,"Walaupun penelitian kami tidak menunjukkan bahwa reduksi kadar zat besi dapat menurunkan kematian, serangan jantung non fatal, atau stroke secara keseluruhan, namun dapat mendukung teori bahwa kesehatan pembuluh darah dapat dijaga dengan cara mempertahankan kadar zat besi yang rendah sejak usia yang lebih muda."

Ia mengatakan bahwa donor darah adalah cara yang aman dan murah, dan bila dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Namun, ia tidak menyarankan orang untuk melakukan donor darah dilakukan hanya dengan tujuan untuk menurunkan kadar zat besi, sampai ada penelitian lain yang dapat mengkonfirmasikan hasil penelitian mereka. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pengurangan kadar zat besi juga dapat dicapai dengan cara terapi obat atau restriksi dalam diet.

"Kami mencurigai bahwa efek toksik kadar besi yang berlebihan menjadi permanen pada usia lebih lanjut, sehingga manfaat reduksi zat besi hanya dapat diperoleh bila dimulai pada usia yang lebih muda dan dilakukan secara berkesinambungan," Dr. Zacharski menjelaskan.

Hasil penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association tersebut menunjukkan bahwa kadar zat besi yang berlebihan dalam darah dianggap dapat memicu kerusakan akibat radikal bebas pada arteri, terutama pada penyakit jantung stadium awal.

0 komentar: