Kamis, 23 Februari 2012

APA SIH GASTRITIS ITU ??

APakah Anda mengalami gejala perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan, mual, muntah, kehilangan selera, kebung, atau terasa penuh pada bagian atas setelah makan..?

Anda mungkin mengalami penyakit gastritis. Dalam bahasa sehari-hari, gastritis lebih dikenal dengan Maag.

Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Labung pada dasarnya adalah sebuah kantung otot dimana makanan dicerna. Ketika makanan masuk kelambung, secara bersamaan mukosa pada lambung mengeluarkan asam hidroklorida. Asam ini amat korosif sehingga paku pun dapat larut dalam cairan ini.

Tapi, dinding lambung dapat tetap aman karena dilindungi oleh senyawa bikarbonat. Gastritis biasanya terjadi bila mekanisme pertahanan ini kewalahan dan membuat rusak dan meradangnya dinding lambung.

Gejala-gejala dari Gastritis antara lain adalah rasa perih, atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas, mual, muntah, kehilangan selera makan, kembung, terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan, lemas, hingga perdarahan lambung.

Gastritis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi bakteri, pemakaian obat penghilang rasa nyeri ( obat antiinflamasi non steroid [NSAID]) secara terus menerus, konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan kokain, stress fisik, hingga autoimun, radiasi, Crohn’s disease, dan faktor lain.

Penyebab tersering dari gastritis adalah infeksi bakteri yaitu bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini hidup dibagian dalam mukosa lambung yang melapisi dinding lambung. Kemungkinan bakteri ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi bakteri ini.

Selain infeksi, obat penghilang rasa nyeri juga dapat menyebabkan Gastritis. Golongan NSAI ( Non steroid Anti Inflammatory) seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat menyebabkan peradangan lambung dengan cara menghambat produksi Prostaglandin melalui blokade enzim siklooksigenase ( COX).

Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran darah dilambung, sekresi mukosa, dan asam bikarbonat sehingga menimbulkan perdangan.

Selain obat Non steroid, obat golongan salisilat ( aspirin, benorilat,diflunisal), steroid, beberapa anti biotik seperti sulfa, eritromisin, dan metronidazol, histamin, dan kafein juga dapat menyebabkan gastritis. Oleha karena itu jika anda mengkonsumsi oabat-oabatan diatas dan mengalai gejala-gejala gastritis, tanyakan kepada dokter mengenai alternatif lain atau cara-cara penanganannya.

Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengikis dan mengiritasi mukosa lambung sehingga dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung bahkan dalam keadaan normal. Penggunaan kokain juga merusak lambung dan menyebabkan perdarahan. Konsumsi kafein berlebihan juga bisa memjadi penyebab.

Kompliaksi dari Gastritis cukup beratapabila tidak diobati. Akibatnya antara lain adalah Peptic Ulcer dan perdarahan pada lambung. Perdarahan yang kronik dapat menyebabkan Anemia.

Bahkan, Gastritis kronik meningkatkan resiko kanker lambung terutama bila terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel lambung.

Terapi untuk Gastritis beragam tergantung penyebabnya dan kadangkala diperlukan gaya hidupatau dalam kasus yang jarang dilakukan pembedahan. Kebanyak terapi untuk gastritis hanyalah simptomatis dimana digunakan obat untuk menetralkan asam lambung.

Antasida sering digunakan sebagai basa untuk menetralkan asam lambung dan menghilangkan rasa sakit dengan cepat.

Apabila Antasida sudah tidak dapat mengatasi rasa sakit tersebut, maka digunakan obat penghambat asam seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi asam lambung yang diproduksi. Obat yang paling efektif adalah obat yang menutup “ pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil asam.

Yang termasuk obat ini adalah omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obat ini juga efektif untuk Helicobacter pylory.

Akantetapi daripada mengobati, lebih baik kita mencegah terjadinya iritasi lambung. Cara-cara pencegahan antara lain makan secara benar yaitu ; menghindari makanan yang mengiritasi lambung terutama makanan pedas, asam, gorengan, atau berlemak. Kita juga harus mekan dalah jumlah dan waktu yang benar dan dilakukan dengan santai.

Cara pencegahan yang lain adalah menghindari konsumsi alkohol dan merokok. Lakukan olahraga yang teratur dan hindari stress. Ganti obat-obat penghilang nyeri anti steroid dengan obat yang mengandung Acetaminophen.

Cara pencegahan diatas digunakan untuk orang-orang yang memiliki riwayat gastritis yang terus-menerus kambuh. Untuk orang-orang yang tidak menderita gastritis, hindarilah dengan makan teratur, dan dalam jumlah yang cukup. Makanan yang dimakan juga harus yang higienis. Hindari merokok dan alkohol, Hindari juga pemakaian obat antiinflamasi non steroid jangka panjang.

0 komentar: